JAMBI – Menjelang pemilihan gubernur Jambi 2024, gerakan “Tuka Gubernur” kian menggema di seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Jambi.

Setelah fenomena ini viral di Kabupaten Bungo, daerah-daerah lain seperti Merangin, Sungaipenuh, Kerinci, Sarolangun, dan wilayah lainnya turut memasang spanduk serupa, menandakan keinginan akan perubahan kepemimpinan di provinsi Jambi.

Esensi dari gerakan “Tuka Gubernur” adalah lahir dari rasa harapan dan keresahan masyarakat yang mendambakan sosok pemimpin baru yang mampu memberikan terobosan dan solusi nyata atas berbagai persoalan yang dihadapi oleh Provinsi Jambi. Gerakan ini merefleksikan tuntutan atas kebijakan yang lebih pro-rakyat, inovatif, dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.

Warga Jambi ingin memastikan pemimpin mereka tak hanya duduk di kursi pemerintahan, tetapi benar-benar hadir dan menyentuh kehidupan rakyat secara langsung.

Vina, seorang warga Merangin, mengungkapkan harapannya akan gubernur baru yang lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat.

“Kami ingin gubernur baru yang lebih mendengar dan membawa program-program yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Sudah saatnya ada perubahan yang nyata dan berdampak luas,” tuturnya penuh harap.

Senada dengan Vina, Doni, warga Batanghari, menyampaikan keinginannya agar kebijakan transportasi di Jambi, khususnya terkait batubara, lebih teratur. Menurutnya, permasalahan transportasi batubara kerap memicu kemacetan dan mengancam keselamatan pengguna jalan.

“Saya berharap gubernur baru mampu membuat kebijakan yang lebih tegas dan tertib terkait angkutan batubara, supaya tidak ada lagi macet berkepanjangan atau korban di jalan,” tegas Doni.

Fenomena “Tuka Gubernur” ini mencerminkan antusiasme warga Jambi yang mendambakan pemimpin dengan kebijakan lebih dekat dan konkret bagi masyarakat.

Pemilihan gubernur yang akan datang menjadi momen penting yang ditunggu-tunggu, dengan harapan adanya perubahan signifikan yang membawa kemajuan dan solusi nyata atas berbagai persoalan di provinsi ini.(*)