Lintassabak.com – PT Permata Andalan Sawit (PAS) melakukan studi analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) untuk kegiatan pembangunan dan operasional pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas 45 ton TBS/jam.
Pembangunan pabrik kelapa sawit itu akan dibangun di kelurahan Parit Culum 1 dan II, dengan luas lahan 342.484,52 M². Kegiatan berlangsung di aula kantor Camat Muara Sabak Barat pada, Selasa (20/5/2025) siang.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, camat Muara Sabak Barat, Irwanudin, S.Ag., Kapolsek Muara Sabak Barat, Danramil Muara Sabak, Lurah Parit Culum 1, Lurah Parit Culum II, Pimpinan Perusahaan serta masyarakat dan undangan lainnya.
Dalam keterangannya, Direktur PT Permata Andalan Sawit, Reno Ruswandi menyampaikan beberapa dampak positif dan negatif bagi masyarakat disekitar lokasi usaha atau lokasi kegiatan.
Adapun dampak positif yang disebutkan akan menciptakan peluang kerja dan usaha peningkatan perekonomian masyarakat disekitar lokasi. Sedangkan dampak negatif yang akan ditimbulkan yaitu perubahan persepsi masyarakat, penurunan kualitas udara, penurunan kualitas air, peningkatan kebisingan serta timbulan limbah padat dan timbulan limbah B3.
Namun, dalam kesempatan tersebut, pihak perusahaan berkomitmen akan meminimalisir dampak negatif dan meningkatkan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat terdampak.
“Kita juga menerima masukan dan tanggapan secara tertulis atas rencana kegiatan ini dimulai selambat-lambatnya 10 hari sejak pengumuman itu diterbitkan,” katanya.
Kemudian lanjut Reno, pihaknya meminta dukungan kepada pemerintah dan masyarakat agar pembangunan pabrik sawit berjalan dengan kondusif.
“Mohon dukungannya. Kita juga berkomitmen memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar agar iklim investasi semakin membaik,” tandasnya.
Sementara, Camat Muara Sabak Barat, Irwanudin berharap dengan adanya pabrik sawit dapat menciptakan lapangan kerja. Ia juga meminta perusahaan agar merekrut karyawan lokal sesuai dengan skil dan kemampuan yang dimiliki.
“Kita berharap pihak perusahaan memprioritaskan tenaga kerja lokal agar tercipta persepsi baik dari masyarakat, terutama masyarakat yang terdampak langsung,” tandas camat mengakhiri pernyataannya.
Tinggalkan Balasan