TANJAB TIMUR – Ada hal menarik yang mencuat di arena debat publik ke-2 calon bupati dan wakil bupati Tanjung Jabung Timur pada Jumat (15/11) malam. Kekurangan pegawai di daerah itu jadi sorotan.

Calon Wakil Bupati nomor urut 2, Muslimin Tanja yang melempar pertanyaan kepada paslon nomor urut 1. Muslimin menyebut, pada 2012 hingga 2015 ratusan ASN eksodus pindah ke luar Tanjabtim. Muslimin menyayangkan hal itu terjadi di tengah masih kurangnya ASN untuk melayani masyarakat. Padahal di pemerintahan sebelum Zumi Zola – Ambo Tang yakni di pemerintahan Abdullah Hich – Muhammad Juber hal itu sangat tabu. Abdullah Hich menjaga ketat soal pengajuan pindah ASN. Alasannya Tanjabtim masih kekurangan ASN.

Baca juga :  Tokoh Seberang Kota Jambi Komitmen Menangkan Romi-Sudirman di Pilgub Jambi 

Bagaimana isu soal eksodus ASN ini? Mari cek faktanya.

Dari data Badan Keuangan Daerah, ketika Ambo Tang memimpin di sisa masa jabatan Zumi Zola – Ambo Tang, rentang 6 Oktober 2015 hingga 12 April 2016 tercatat sedikitnya 102 SKPP pindah diterbitkan oleh Badan Keuangan Daerah. SKPP pindah adalah Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran gaji karena ASN tersebut pindah ke luar daerah.

“Itu artinya ada 102 ASN kita yang pindah. Belum saat pak Zola, kalau sebanyak itu saya kira bukan lagi pindah namanya tapi eksodus,” kata Muslimin Tanja saat keluar dari arena debat.

Baca juga :  Ribuan Warga Batak Bersatu di Jambi Nyatakan Dukung Romi-Sudirman

Muslimin sangat menyayangkan terjadinya eksodus ASN sedangkan di waktu yang sama daerah itu mengeluhkan kekurangan ASN. Bahkan dari data tersebut cukup banyak ASN dengan kompetensi dan keilmuan yang spesifik. Ada sarjana teknik, sarjana keperawatan, sarjana pendidikan dan ada beberapa tenaga teknis khusus seperti auditor dan dokter gigi.

Muslimin menyebut bahwa kala itu pak Abdullah Hich berjuang keras agar pelayanan masyarakat bisa optimal, salah satunya dengan penerimaan CPNS dan memudahkan ASN luar daerah yang mau mengabdi ke Tanjabtim, tetapi di rentang 2012-2015 justeru orang mudah sekali pindah ke luar daerah.

Baca juga :  Program Kerja Dillah-MT Dinilai Pro Rakyat, Warga : Sangat Menyentuh 

“Hal itu harus dipertanyakan, dimana komitment terhadap daerah ini? soal yang begitu prinsip saja diabaikan kok sekarang mau berjanji lagi dengan bahasa – bahasa idealis? Saya kira setiap pemimpin harus jelas poltical will nya,” papar Muslimin dengan raut serius.

Sebab itu maka jika Dilla – Muslimin nanti memimpin Tanjabtim pembenahan tata kelola pemerintahan termasuk tata kelola aparatur akan dipastikan ideal dan efektif agar layanan kepada masyarakat semakin membaik.

“Jika Dilla – Muslimin memimpin, kami pastikan kewajiban pelayanan kepada masyarakat berjalan efektif, efisien dan akuntabel,” tukasnya.(*)