Lintassabak.com – Mantan bintang Manchester United, Luis Nani, hadir secara langsung dalam acara nonton bareng (nobar) pertandingan Manchester United melawan Brighton & Hove Albion yang digelar di Community Park PIK 2, Jakarta, pada Sabtu malam (25/10).

Kehadiran legenda asal Portugal itu sukses menarik ribuan penggemar sepak bola dari berbagai daerah di Indonesia, menciptakan suasana penuh semangat dan kebersamaan. Acara ini menjadi ajang spesial bagi para pendukung Manchester United di Tanah Air.

Tidak hanya menyaksikan tim kesayangan meraih kemenangan 4–2 atas Brighton, para penonton juga berkesempatan berinteraksi langsung dengan Luis Nani, berfoto bersama, serta mendapatkan merchandise eksklusif dari klub. Kehadiran sang legenda menambah euforia dan memperkuat rasa kebanggaan komunitas penggemar sepak bola Indonesia.

Baca juga :  Release Akhir Tahun 2024 Polres Tanjabtim, Beberapa Kasus Menjadi Sorotan 

Lebih dari sekadar hiburan, kegiatan nobar ini juga mencerminkan nilai luhur Persatuan Indonesia sebagaimana termaktub dalam Pancasila. Para pendukung datang dari beragam latar belakang — usia, suku, dan daerah — namun semuanya bersatu dalam semangat yang sama: kecintaan terhadap olahraga dan klub yang mereka dukung. Suasana kebersamaan ini menunjukkan bahwa sepak bola mampu menjadi media pemersatu bangsa, mempererat solidaritas sosial, dan menumbuhkan rasa saling menghargai.

Penyelenggara acara menyebutkan bahwa tujuan utama kegiatan ini bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk memupuk semangat persaudaraan di antara komunitas suporter.

Baca juga :  Bupati Dillah Tinjau Jembatan Ambruk di Desa Lambur Luar

Dalam suasana penuh kegembiraan, para penggemar menunjukkan bahwa semangat sportivitas dan kebersamaan bisa tumbuh tanpa sekat perbedaan.

Dengan suksesnya acara ini, kehadiran Luis Nani di Indonesia tidak hanya membawa nostalgia bagi penggemar Manchester United, tetapi juga menjadi momentum untuk menegaskan bahwa persatuan dan kebersamaan dapat tumbuh dari hal sederhana seperti kecintaan pada sepak bola.

Sumber: Pajri Isnaini (Mahasiswa Universitas Pamulang)